Memori, Kehadiranmu dan perihal kita. Biar waktu berjalan, kini, sebagaimana mestinya. Agar kamu dapat tersenyum lagi meski aku sudah tidak ada.. Agar meskipun suatu saat nyata nya kita tidak bersama, Namun memori kita ada dan nyata. Benar, Memori menguatkan cinta dari lupa. Mengingatkan dunia jika kita pernah berdua. Adalah hadiah untukmu, waktu yang abadi bernama kita.
Beberapa hari ini, berhubung karena mungkin mendekati bulan Ramadhan aku kerap sekali menemukan akun-akun dakwah yang mendiskriminasikan perempuan. Pikiran dan pernyataan yang dilontarkan lebih mirip orang kolot yang suka memaksakan kehendak/kepercayaan hidupnya tanpa proses diskusi dan negoisasi. Misalnya nih konten-konten yang memuat informasi soal perempuan saleh itu ciri-cirinya seperti ini seperti itu, jodohnya lelaki saleh adalah perempuan saleh yang ini itu.. dan masih banyak lagi. Dan ciri-ciri yang di deskripsikan bisa jadi menyudutkan sekali perempuan lain yang menjalani pilihan hidup yang berbeda. Yang artinya lagi, apakah perempuan yang diluar ciri-ciri yang disebutkan berarti perempuan yang tidak saleh? Apakah melulu yang dilihat dari perempuan adalah soal penampilannya saja? Apakah memang lelaki hanya suka dengan perempuan saleh, yg tidak berdandan, yg penurut, yg oldskul dan berpikiran sama kolotnya dengan dirinya? Yg paling engga banget adalah lagi-lagi perempuan lah