Henlo, apakah masih ada yang singgah dan membaca tulisanku? Teruntuk siapapun kamu yang membaca tulisanku, Apapun dorongannya, aku harap selalu ada sesuatu yang kamu dapatkan setelah membaca tulisanku :)
Well well well.. Kalau boleh jujur, tahun 2021 ini aku telah mengambil sebuah resiko besar yang bisa dikatakan cukup nekat. Berhubung tahun sebelumnya adalah tahun yang cukup membuat kacau sebagian besar hidup umat manusia karena pandemi covid 19 yang tidak kunjung mereda, aku pun tidak lepas dari segala kerugiannya. Berangkat dari kerugian itu lah, aku memberanikan diri untuk membuat keputusan. Cukup nekat ujar sahabatku, tapi bukan sahabat-sahabatku jika tidak mengulurkan tangannya untuk membantuku. Aku berharap aku akan selalu baik-baik saja dengan segala pilihan dan prinsip yang ku yakini dan suatu hari nanti aku mampu membalas semua kebaikan yang aku terima selama kesulitan yang kujalani.
Dan selama proses yang melelahkan ini, aku mencoba untuk gak losing faith dan gak membiarkan diri kosong dengan rutinitas yang itu-itu saja. Aku mencari banyak kegiatan baru, berjalan-jalan ke tempat baru dan aku mulai menggambar kembali, mencari anak kecil yang selalu berbahagia dalam diriku..
kenapa aku merindukan sosok anak kecil dalam diriku? Karena itu membuatku lebih mudah merasa cukup dan bersyukur. Hal-hal remeh yang akan membuat mudah senang ini akan menjaga hatiku dari kelelahan. Selama ini aku merasa lelah dengan hidup dan segala kerumitannya. Jadi, aku mulai mencari kembali diriku dengan segala cara. Termasuk..
Aku mulai sering memasak, mencari resep-resep mudah untuk di praktekan. Dan hasilnya sungguh ajaib, hal-hal seperti belanja bahan, mengupasnya saja terasa bisa asyik. Gong nya adalah ketika hasil masakanku gak fail! Senengnya minta ampun! Apalagi compliment yang aku terima, terasa seperti angin sepoi-sepoi. Pokoknya aku baru tahu masak itu mengasyikan dan mudah (asal sesuai resep, pasti ndak akan fail). Kelak, aku akan rajin memasak untuk suamiku. Karena makanan enak selalu bisa memikat hati seseorqng dan membawa kehangatan. Katanya sih gitu hehehe aku sih percaya karena aku sendiri selalu bisa jadi seneng kalau habis makan enak ;)
Dan selain memasak, saat ini aku sedang mencoba mempelajari kamera analog. Berawal dari keisengan ku untuk beberes kamar almarhum papaku, dan voila ku temukan dua kamera analog di laci-lacinya. Beruntungnya, salah satunya masih bisa digunakan. Ada nikon dan olympus, tapi ternyata olympus sayang sekali sudah rusak. Lensanya pecah dan bagian badan kameranya remuk terbentur sesuatu.
Singkatnya, aku mencari informasi sebanyak yang aku bisa untuk dapat segera menggunakan kamera analogku ini untuk memotret. Hasil awalnya memang hanya tarikan nafas yang dalam karena ternyata budget untuk hobi memotret itu terhitung cukup besar, at least untukku. Mulai dari baterai, roll film yang sudah gak murah, sampai dengan tempat pencucian film itu sendiri paling terdekat yang bisa aku jangkau adalah bandung. Yang artinya harus ongkos dijalan. Dengan segala pertimbangan dan kesulitan itu, aku tetap mau mencobanya. Karena sebenarnya, jauh sebelum aku menemukan kamera ini, aku memang selalu suka memotret apapun. Memotret bagiku lebih dari sekadar menangkap memori. Its so much more than that..
Aku masih ingat persis bagaimana awalnya dan betapa aku menyukai photo dengan tema warna monokrom / hitam putih. Sehingga setelahnya photo yang ku ambil selalu berwarna hitam putih. Bagiku, photo hitam putih itu berarti melancholy yang selalu menjadi sisi lain dari diriku sendiri. Seperti siang dan malam.. seperti sunyi dan ramai.. seperti refleksi diri.. kurang lebih seperti itu.
Anw, kalau sedang iseng dan ada waktu luang aku akan mulai membagikan photo hasil jepretanku di blog ini sedikit-sedikit sebagai apresiasi untuk diriku sendiri. Aku harap aku bisa berkembang seiring berjalannya waktu dan menemukan hobi baru lainnya!
Comments
Post a Comment