Skip to main content

Bahaya-bahaya yang indah






In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes

Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤

Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih. 

"Hidup itu indah, seperti puisi-puisi
Kisah kasih meski luka pati
Dikhianati
Teman kekasih
Kita hidup untuk ini
Untuk cinta yang datang kembali
Setiap pagi dan 
menulis puisi
Memang pekerjaan abadi."
            
                      —Dhea


Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤

Jiwa kasmaranku, seperti ditenangkan. Arus tak lagi kencang sebab betul, rindu tak pernah kehilangan arah. Saya senang, pasanganku sekarang, sama-sama mencintai puisi. Kehadirannya seperti melengkapi puisi-puisiku.



P.s seperti kata penulis buku ini, pun, aku ingin menitipimu pesan. Meski indah, ia tetap bahaya. Dan bahaya bernama cinta ini memang sungguh kuat, dibutuhkan segenap rasionalitas kewarasan untuk menyelamatkan hati mu sendiri—pada akhirnya. Tapi jika kemudian harus terluka juga, tak apa, terluka lah. Asalkan bukan kita lah yang melukai cinta. 




Comments

Popular posts from this blog

June talks

—"since the world is going to end, what if we kiss... and bring hell to others." Sorry that was Sartré. Sometimes i hope the cliché and happy ending story doesnt works only in our head.
“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”