Skip to main content

Hey, fellas! Its good to be back again. Rasanya baru kemarin saya nulis disini, tapi ternyata kemarin itu maksudnya bulan Oktober tahun lalu hehe. Tahun lalu tulisan saya di blog ini masih tercatat mengenai curhatan-curhatan sampah dan seancur-ancurnya ceritaan sekitar 2019 sampai akhirnya bisa kembali jatuh cinta. Sekarang, pada akhirnya saya terniatkan kembali untuk menulis. Meski mungkin muatan tulisannya tidak berbobot dan masih saja seputar kegelisahan hidup.

Apakah semua teman, merasa hal yang berbalikan dengan saya, kalian merasakan semangat menyambut tahun 2020?


Saya pribadi mulai merasa capek dengan pengulangan perayaan tahun baru. Saya jadi terlena dengan setumpuk resolusi, membuat banyak rencana. Tapi toh pada akhirnya tidak benar-benar di resapi sampai dilakukan.
Dan ketika diingat kembali, rencana hanya melulu rencana. bagaimana seorang saya yang selalu mencari alasan atas semua kegagalan hidup, pencapaian yang masih saja tiarap, dan masalah yang gak kunjung selesai.

Tapi .. Inilah hidup.

Sepanjang saya hidup, saya akan bermasalah. Jika tidak, artinya hanya satu. Saya mati masalah hidup selesai tanpa bersambung.

Pernah saya berpikir untuk mencari jawaban atas hidup diri sendiri. Tapi ternyata yang dicari pun bentuknya apa dan bagaimana saya tidak mengerti.

Sedang saya nikmati, proses kegagalan satu sampai kegagalan nomer sekian yang menimpa. Serius entah Kegagalan ini sudah mencapai kali berapa, saya tidak sudi menghitung. Tapi hampir setiap harinya, saya merasa seperti dihampiri kegalalan terus menerus.. 

Gigih ya cuma sifat gigih ini yang saya punya. Sampai kapan akan bertahan meski dibuat menangis terduduk tersungkur oleh dunia berkali-kali.. saya pun tak tahu. 

Di doakan oleh saya sendiri, saya tidak menjadi pendendam karena sakitnya kecewa biar Tuhan yang bayarkan. Di doakan oleh saya sendiri, saya tidak berputus harap karena sadar Tuhan akan selalu memberi apa yang saya butuhkan, bukan apa yang saya inginkan.

Comments

Popular posts from this blog

“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”

Memori

Memori, Kehadiranmu dan perihal kita. Biar waktu berjalan, kini, sebagaimana mestinya.  Agar kamu dapat tersenyum lagi meski aku sudah tidak ada.. Agar meskipun suatu saat nyata nya kita tidak bersama, Namun memori kita ada dan nyata. Benar, Memori menguatkan cinta dari lupa. Mengingatkan dunia jika kita pernah berdua. Adalah hadiah untukmu, waktu yang abadi bernama kita.
Seperti yang aan masyur katakan bahwa puisi ialah serupa pesta, bagiku—kehidupan juga terasa seperti pesta karena hidup merupakan pengulangan segala pesta. seperti ulang tahun atau acara meriah lain, tapi kita adalah manusia yang benci perayaan dalam balutan meriah kita sebetulnya menangis dalam hati, pula dosa tanpa s di dalamnya kau paham hidup adalah upaya yang kita tidak sukai, kebanyakan kadang nestapa, kadang segala menolak keinginan manusia, bisa saja namun takdir Tuhan sulit diterka Barangkali memang sudah tak ada lagi hal yang sederhana Selain adanya kita yang— duduk berdua pada suatu sore menertawakan urusan-urusan sepele Jika pada suatu saat kamu berulang tahun aku mungkin bukan yang dimaksudkan merayakannya denganmu kau boleh membayangkan aku menjadi siapapun yang kau inginkan.. Juga, kelak jika engkau berulang tahun lagi renungkan lah ini kehidupan dan percintaan hanyalah setangkai kepalamu saja, tak ada lagi yang lain. bahwa tidak boleh ada yang sia-si...