Skip to main content

Hati untuk Pak Sapardi Djoko Damono

Aku ingin


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata-kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..




Hatiku selembar daun

Hatiku selembar daun melayang;
jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring disini.. Ada yang masih ingin ku pandangi; yang selama ini senantiasa luput.

Sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi..




Seperti kabut


Aku akan menyayangimu seperti kabut, yang raib di cahaya matahari..
Aku akan menjelma awan
Hati-hati mendaki bukit agar bisa menghujanimu .. Pada suatu hari baik nanti..




Ketika berhenti disini


Ketika berhenti disini ia mengerti, ada yang telah musnah.
Beberapa patah kata yang segera dijemput angin. Begitu di ucapkan, dan tak tahu sampai ke siapapun.




Yang fana adalah waktu



Yang fana adalah waktu
Kita abadi..
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga..
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
"tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.




Ku hentikan hujan


Ku hentikan hujan.
Kini matahari merindukanmu, mengangkat kabut pagi perlahan.
Ada yang berdenyut dalam diriku..
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak matahari, memaksaku menciptakan bunga-bunga.




Hujan di bulan Juni



Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni..
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu.

Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni..
Di hapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-rahu di jalan itu..

Tak ada yang lebib arif dari hujan di bulan Juni..
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu..


Comments

Popular posts from this blog

June talks

—"since the world is going to end, what if we kiss... and bring hell to others." Sorry that was Sartré. Sometimes i hope the cliché and happy ending story doesnt works only in our head.
“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”

Bahaya-bahaya yang indah

In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤ Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih.  "Hidup itu indah, seperti puisi-puisi Kisah kasih meski luka pati Dikhianati Teman kekasih Kita hidup untuk ini Untuk cinta yang datang kembali Setiap pagi dan  menulis puisi Memang pekerjaan abadi."                                    —Dhea Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤ Jiwa kasmaranku, seperti ditenangkan. Arus tak lagi kencang sebab betul, rindu tak pernah kehilangan arah.