Aku ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata-kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
Hatiku selembar daun
Hatiku selembar daun melayang;
jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring disini.. Ada yang masih ingin ku pandangi; yang selama ini senantiasa luput.
Sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi..
Seperti kabut
Aku akan menyayangimu seperti kabut, yang raib di cahaya matahari..
Aku akan menjelma awan
Hati-hati mendaki bukit agar bisa menghujanimu .. Pada suatu hari baik nanti..
Ketika berhenti disini
Ketika berhenti disini ia mengerti, ada yang telah musnah.
Beberapa patah kata yang segera dijemput angin. Begitu di ucapkan, dan tak tahu sampai ke siapapun.
Yang fana adalah waktu
Yang fana adalah waktu
Kita abadi..
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga..
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
"tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.
Ku hentikan hujan
Ku hentikan hujan.
Kini matahari merindukanmu, mengangkat kabut pagi perlahan.
Ada yang berdenyut dalam diriku..
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak matahari, memaksaku menciptakan bunga-bunga.
Hujan di bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni..
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu.
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni..
Di hapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-rahu di jalan itu..
Tak ada yang lebib arif dari hujan di bulan Juni..
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata-kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu..
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..
Hatiku selembar daun
Hatiku selembar daun melayang;
jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring disini.. Ada yang masih ingin ku pandangi; yang selama ini senantiasa luput.
Sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi..
Seperti kabut
Aku akan menyayangimu seperti kabut, yang raib di cahaya matahari..
Aku akan menjelma awan
Hati-hati mendaki bukit agar bisa menghujanimu .. Pada suatu hari baik nanti..
Ketika berhenti disini
Ketika berhenti disini ia mengerti, ada yang telah musnah.
Beberapa patah kata yang segera dijemput angin. Begitu di ucapkan, dan tak tahu sampai ke siapapun.
Yang fana adalah waktu
Yang fana adalah waktu
Kita abadi..
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga..
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
"tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.
Kita abadi.
Ku hentikan hujan
Ku hentikan hujan.
Kini matahari merindukanmu, mengangkat kabut pagi perlahan.
Ada yang berdenyut dalam diriku..
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak matahari, memaksaku menciptakan bunga-bunga.
Hujan di bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni..
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu.
Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni..
Di hapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-rahu di jalan itu..
Tak ada yang lebib arif dari hujan di bulan Juni..
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu..
Comments
Post a Comment