Skip to main content

Beribadah puisi, pantai, dan kopi part 1


Ternyata, manusia kebanyakan tidak menginginkan kejujuran. Sementara di jalanan, orang sudah ramai berdesakan.
Kamu pula ikut meramaikan puisiku. 
Yang ku tulis segenap hati berharap rindu bisa sedikit memberiku ruang untuk bernafas. Kenyataan dalam bentuk cobaan selalu jauh lebih konkret adanya. Sebelum kamu tahu, bahkan rindu ini sudah berakhir gugur oleh angin. Bagiku ini pertaruhan yang maha menguji.
Memang, jika hidup adalah permainan, kamu adalah pemenangnya. 

Kemudian aku akan tiba memberikanmu pelukan dan kecupan selamat kembali pulang.



********

Halo, teman-teman! Bagaimana kabar dan hari kalian? Semoga baik-baik saja ya. Semoga yang sedang sedih dan sakit, diberikan kesembuhan. Hati gak boleh dibiarkan terlalu sedih loh soalnya. Hehehe anyway....
Ibadah puisi sudah tuntas aku laksanakan, liburan yang ku proklamirkan sebagai self healing juga sudah terlaksanakan. Berkat banyak hal, aku bisa menikmati waktu liburku dengan benar-benar deh. Hanya ada leyeh-leyeh seharian dan me time (macet tidak include ya, itu murni derita liburan tepat di waktu lebaran😭) tapi pangandaran pantainya cantik, perbedaan dengan terakhir kali aku mengunjunginya sangat signifikan. Gak heran, dikelola swasta sih dan sejauh mata memandang, memang sudah asing.

 Aku juga menghabiskan waktuku disana dengan banyak memphoto banyak objek. Memenuhi memori handphone dengan berbagai jepretan asal tapi ku senang. Pokoknya udah kayak monyet lepas akutu, terlalu girang lihat bunga, pemandangan, pantai yang cantik-cantik. Kalian tahu kan pemandangan saat pantai disentuh cahaya? Keren ya ✨

Habis liburan part 2 nanti (aku akan terbang ke jogjakarta dalam waktu dekat ini), aku janji akan menggambar dan berpuisi lagi selayaknya seorang bucin seperti dulu-dulu hahaha. meski memang inspirasi soal kekasih tidak ada tapi beneran deh jangan kasihani ya. Aku gapapa kok tenang saja, aku memang cuma suka berpuisi soal kesedihan. Toh..

✨Kesedihan favoritku adalah ceritaku sendiri ✨

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bahaya-bahaya yang indah

In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤ Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih.  "Hidup itu indah, seperti puisi-puisi Kisah kasih meski luka pati Dikhianati Teman kekasih Kita hidup untuk ini Untuk cinta yang datang kembali Setiap pagi dan  menulis puisi Memang pekerjaan abadi."                                    —Dhea Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤ Jiwa kasmaranku, s...

Life's update + cerita mencoba analog

Henlo, apakah masih ada yang singgah dan membaca tulisanku? Teruntuk siapapun kamu yang membaca tulisanku, Apapun dorongannya, aku harap selalu ada sesuatu yang kamu dapatkan setelah membaca tulisanku :) Well well well.. Kalau boleh jujur, tahun 2021 ini aku telah mengambil sebuah resiko besar yang bisa dikatakan cukup nekat. Berhubung tahun sebelumnya adalah tahun yang cukup membuat kacau sebagian besar hidup umat manusia karena pandemi covid 19 yang tidak kunjung mereda, aku pun tidak lepas dari segala kerugiannya. Berangkat dari kerugian itu lah, aku memberanikan diri untuk membuat keputusan. Cukup nekat ujar sahabatku, tapi bukan sahabat-sahabatku jika tidak mengulurkan tangannya untuk membantuku. Aku berharap aku akan selalu baik-baik saja dengan segala pilihan dan prinsip yang ku yakini dan suatu hari nanti aku mampu membalas semua kebaikan yang aku terima selama kesulitan yang kujalani. Dan selama proses yang melelahkan ini, aku mencoba untuk gak losing faith dan gak membiarkan ...
“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”