Skip to main content

Hidup itu gak melulu soal luka dan duka.
Akan ada kebahagiaan yang hadir setelahnya.

Awalnya saya kira, luka dan duka akan membutuhkan berlalu nya waktu yang amat lama untuk bisa sembuh, dimaafkan, bahkan dilupakan rasa sakitnya.

Ternyata tidak.

Ikut campur Tuhan membuat semuanya berubah. Secara singkat, perasaan saya di putar balikan begitu saja. Hingga semua rasa sedih itu sirna sudah sekarang.

Saya masih menangis, tapi bagiku itu adalah salah satu cara saya berproses memaafkan dan memeluk diri saya sendiri.

Saya tidak ada keinginan pula untuk menghentikan air mata yang turun.

Biarlah..


Meski begitu, secara sadar, saya sudah membuang bermacam kepelikan dalam hidup saya. orang-orang yang mempersulit saya untuk bahagia (btw, mereka yang sudah menyakitimu, gak berharga untuk lagi dipikirkan) sebaiknya tidak dibalas, justru dimaafkan. Saya juga menganggap kegagalan adalah hal yang wajar saja, tidak perlu merasa sedih yang terlalu. Saya akan baik-baik saja. Saya begini begitu, bagaimana pun jalannya, diluar kekuasaan saya untuk atur itu semua, selalu ada Tuhan yang mengaturkannya untukku. berpikir seperti itu juga menjadikan saya menganggap bahwa pahitnya hidup itu adalah jawaban terbaik dari Tuhan. Yang paling sakit, justru yang menjadikan saya seperti sekarang. 

Saya cukup bangga sudah bertahan sampai hari ini dan merasa sudah berhasil melakukannya dengan cukup baik.


Toh saya kini sudah hidup dengan menganggap luka sebagai masalah yang tak begitu berarti, masalah akan selalu ada dan terjadi selama kita hidup. 

Perbedaannya adalah terletak pada seberapa yakinnya diri kita sendiri untuk mengatasinya dan mau bertahan. Buka mata, buka hati.. kita hidup gak sendiri. Kita dibutuhkan orang lain kok.


Dan untuk menjadi bahagia dan merasa punya arti untuk orang lain, kita sendirilah yang harus melakukannya. Kita berkeputusan dan berusaha. Kita sendiri juga lah yang merasakan bahagia itu, dalam dada ada yang menyenangkan, nyaman yang tidak mau pergi hadirnya. 

Itu bahagia namanya..
Peliharalah ia..

Comments

Popular posts from this blog

“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”

Memori

Memori, Kehadiranmu dan perihal kita. Biar waktu berjalan, kini, sebagaimana mestinya.  Agar kamu dapat tersenyum lagi meski aku sudah tidak ada.. Agar meskipun suatu saat nyata nya kita tidak bersama, Namun memori kita ada dan nyata. Benar, Memori menguatkan cinta dari lupa. Mengingatkan dunia jika kita pernah berdua. Adalah hadiah untukmu, waktu yang abadi bernama kita.
Seperti yang aan masyur katakan bahwa puisi ialah serupa pesta, bagiku—kehidupan juga terasa seperti pesta karena hidup merupakan pengulangan segala pesta. seperti ulang tahun atau acara meriah lain, tapi kita adalah manusia yang benci perayaan dalam balutan meriah kita sebetulnya menangis dalam hati, pula dosa tanpa s di dalamnya kau paham hidup adalah upaya yang kita tidak sukai, kebanyakan kadang nestapa, kadang segala menolak keinginan manusia, bisa saja namun takdir Tuhan sulit diterka Barangkali memang sudah tak ada lagi hal yang sederhana Selain adanya kita yang— duduk berdua pada suatu sore menertawakan urusan-urusan sepele Jika pada suatu saat kamu berulang tahun aku mungkin bukan yang dimaksudkan merayakannya denganmu kau boleh membayangkan aku menjadi siapapun yang kau inginkan.. Juga, kelak jika engkau berulang tahun lagi renungkan lah ini kehidupan dan percintaan hanyalah setangkai kepalamu saja, tak ada lagi yang lain. bahwa tidak boleh ada yang sia-si...