Skip to main content

Semacam berpuisi

Siang ini
aku banyak bersembunyi
Berharap orang-orang tidak melihatku menangis tapi
tetap ada aku yang akan tersenyum, kataku: aku baik-baik saja

Malam sebelumnya, aku bermimpi
satu matahari diberikan untukku oleh seseorang—dikirim tanpa kartu pos, matahari kecil segenggam tanganku hangatnya mampu merambati sekujur tubuh hingga demam
Tuhan, mengapa sebulan, setahun, lamanya seperti tak berujung?
Mencintai memang pekerjaan gila, tapi semua menjadi lebih berarti sebab itu. Terjemahkan saja aku, selayaknya mantera "aku baik-baik saja" menjadi penawar segala cemas dan doamu.

Comments

Popular posts from this blog

June talks

—"since the world is going to end, what if we kiss... and bring hell to others." Sorry that was Sartré. Sometimes i hope the cliché and happy ending story doesnt works only in our head.
“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”

Bahaya-bahaya yang indah

In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤ Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih.  "Hidup itu indah, seperti puisi-puisi Kisah kasih meski luka pati Dikhianati Teman kekasih Kita hidup untuk ini Untuk cinta yang datang kembali Setiap pagi dan  menulis puisi Memang pekerjaan abadi."                                    —Dhea Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤ Jiwa kasmaranku, seperti ditenangkan. Arus tak lagi kencang sebab betul, rindu tak pernah kehilangan arah.