Skip to main content

Siapapun boleh tidak setuju.

Saya termenung memikirkan tulisan Haruki Murakami, katanya :
“Jika kepercayaan A membuat hidup orang menjadi tampak bermakna, maka kepercayaan itu dianggap sebagai kebenaran. Jika kepercayaan B membuat hidup orang tampak menjadi lebih lemah dan hina, maka kepercayaan itu dianggap sebagai kepalsuan. Sangat jelas bedanya. Kalau ada seseorang mengatakan bahwa kepercayaan B adalah kebenaran, makan orang-orang akan membencinya, mengabaikannya, atau bahkan menyerangnya. Apakah kepercayaan B masuk akal dan dapat dibuktikan, itu tidak berarti apapun bagi mereka. Kebanyakaan orang bersusah payah mempertahankan kewarasan dengan menolak dan melenyapkan citra bahwa diri mereka lemah dan hina. Padahal kenyataan nya raga manusia itu kurang lebih lemah dan hina. Tapi manusia membutuhkan cerita yang indah dan menyenangkan, yang mampu memberi perasaan bahwa dirinya bermakna, meski sedikit. Karena itulah, agama muncul.”

Comments

Popular posts from this blog

June talks

—"since the world is going to end, what if we kiss... and bring hell to others." Sorry that was Sartré. Sometimes i hope the cliché and happy ending story doesnt works only in our head.
“Dalam pengingkaranmu akan selalu ada sosok aku, akan ada rindu, dan akan ada cinta yang akan membuatmu bersedih suatu hari kelak. Karena kamu tahu, rindu selalu mempunyai caranya sendiri untuk menyelipkan rasa sedih dan haru ke dada manusia. Karena rindu lah, yang mampu membuat segala makna yang kabur menjadi begitu jelas.”

Bahaya-bahaya yang indah

In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤ Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih.  "Hidup itu indah, seperti puisi-puisi Kisah kasih meski luka pati Dikhianati Teman kekasih Kita hidup untuk ini Untuk cinta yang datang kembali Setiap pagi dan  menulis puisi Memang pekerjaan abadi."                                    —Dhea Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤ Jiwa kasmaranku, seperti ditenangkan. Arus tak lagi kencang sebab betul, rindu tak pernah kehilangan arah.