Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2019
Talking about time, well yeah.. Half year have gone by, so fast. I really dont know how i turned my sadness into new perspective. All i did is just learning something new everyday. I am not an expert or anything, but i realized that by keep doing what i love every day, i’ll get better—important for me to have better mind and ofc better physical. 

Bahaya-bahaya yang indah

In frame : Bahaya-Bahaya yang Indah poet book by Weslly Johannes Sebelumnya pernah dituliskan oleh Weslly, Tempat Paling Liar di Muka Bumi dan Cara-Cara tidak Kreatif Mencintai. Beradu kasih puisi dengan Mbak Theo, yang tulisannya pun tak terkira sama manisnya ❤❤ Setelah membaca buku-buku puisi karya keduanya, gairah beribadah puisiku pun kian tak terbendungkan. Ku coba menulis satu pagi ini, sambil mengingat percakapan semalam dengan kekasih.  "Hidup itu indah, seperti puisi-puisi Kisah kasih meski luka pati Dikhianati Teman kekasih Kita hidup untuk ini Untuk cinta yang datang kembali Setiap pagi dan  menulis puisi Memang pekerjaan abadi."                                    —Dhea Jika bernasib baik, saya ingin menjabat tangan manusia-manusia dengan tulisan indah nan romantis ini satu persatu dan berterimakasih ❤ Jiwa kasmaranku, seperti ditenangkan. Arus tak lagi kencang sebab betul, rindu tak pernah kehilangan arah.
Lately sadness and insecurities kick in and i barely stand on my own two feets.  But the things come up to mind and suddenly i realized again and again..  That is you determine your own happiness. So, we can be sad or negative or be anything what we want—and as much as we want. But as long as u want to be happy again, please help ur self and be happy again. Dont lose ur smile. We may thought that we learned a lesson, moved on, or apologize, but sometimes we fell back to the hole that we’ve been in to. I’ve been too. There are in many situations where I fell back to the hole I’ve been to, and disgusted by myself afterwards, I even once think that I need someone to fix me. But now I know that, I’m the one who responsible with this, I can’t rely on someone to fix me or to make things right. I can’t rely on someone to turn the rain to sun. The only one that I can rely is myself; I’m the one who decide which direction my life will head to.  Therefore, to you guys
Aku mungkin tidak bisa berada disisimu sekarang. Menemani mu tidur siang atau sekadar mengobrol membicarakan hal-hal kesukaanmu. Aku hanya sedang, menemani diriku sendiri. Dengan sebuah buku ditangan dan segelas kopi yang mendingin diterpa angin terus menerus. Tak apa, kopi dingin tak buruk dan seleraku begini adanya. Diriku bertanya-tanya, apakah bisa suatu hari nanti kamu bisa mengunjungiku? Kamu tahu, kita akan menghabiskan waktu dengan melakukan apapun berdua. aku mungkin akan membicarakan betapa hebatnya tulisan haruki murakami padamu, seperti biasa yang ku lakukan. Nah jika kunjunganmu nyata adanya dan kita kehabisan ide untuk merayakan rindu-rindu kita. aku mau mengajakmu berwisata puisi. Menuliskan hal yang belum dituliskan. Mengajakmu sedikit berdebat soal cinta. Aku mengundangmu sepenuhnya, dengan dan tanpa jerat kenangan yang membelenggumu.

Kucing yang menatap matamu dan mengucapkan terimakasih

Suatu hari, cuaca di suatu kampung panas bukan main. Angin juga bertiup kencang membuat suasana makin tidak karuan. Pada sebuah lorong pasar tradisional di kampung tersebut, di sudutnya yang kumuh, terdapat seekor kucing dengan perut yang besar seperti berisi anak, tergeletak lemah tak berdaya. Seorang wanita tua berlalu dan kebetulan meyaksikan pemandangan itu. tergerak, ia mendekati kucing tersebut. Khawatir jika sang kucing sudah mati. setelah di dekati, badan sang kucing ternyata sudah berlumuran cairan bensin yang bau nya menyengat, selain itu debu melempel membuat bulu-bulunya kusut, dan kotoran membuat mukanya juga cemong. Mungkin sebagian orang akan terbirit dan menghindari binatang itu, karena jelek kotor dan bau—tanpa mengerti bahwa sebetulnya kucing tersebut sedang di ambang kematian dan membutuhkan pertolongan dengan teramat. Tapi manusia tidak selalu menjadi mahluk yang jahat, ada juga yang membawa kebaikan bagaikan malaikat. Salah satunya wanita tua ini. Hati sang